Fenomenologi
adalah sebuah ilmu, menurut Husserl fenomonologi bukan hanya sebagai filsafat tetapi
juga sebagai sebuah metode, namun metode yang benar-benar ilmiah menurutnya
adalah metode yang sanggup untuk menampakkan diri sesuai realitas yang
sebenarnya serta tanpa ada manipulasi. Ada satu slogan yang terkenal dikalangan
fenomenologi, yaitu: zu den sachen selbst
(terarah kepada bnda itu sendiri). Yang dapat diartikan bahwa benda itulah
yang menunjukkan hakikatnya sendiri yang mengarah pada realitas.
Menurut Husserl “prinsip
segala prinsip” ialah hanya dengan intuisi langsung (dengan tidak menggunakan
pengantara apapun juga) dapat dipakai sebagai kriteria terakhir dibidang
Filsafat dan menyimpulaka bahwa kesadaran harus menjadi dasar filsafat , oleh
karena itu Fenomonologi juga dapat disebut sebagau ilmu tentang kesadaran (science
of consciousness) .
Sedangkan Hermeneutika menurut Gadamel adalah manusia mungkin
dapat menafsirkan beberapa makna dari sebuah fenomena, “bahasa adalah rumah
ada”. Atau bisa juga hermeunetika adalah sebuah ilmu yang menginterpretasikan
sesuatu, tergantung hermeunatika itu dipakai untuk penafsiran bahasa tertentu.
Hermeunetika pada zaman dewa Yunani adalah sebuah ilmu pengetahuan yang khusus
menafsirkan antara olympus ke manusia.
Jadi, hubungan antara Fenomonologi dengan Hermeunetika adalah
saat kita menggeser subjek menjadi objek yang menunjukan realitas sesuai dengan
kesadaran yang terarah kepada suatu objek itu sendiri dengan tidak menggunakan
pengantar apapun atau tanpa manipulasi. Kita harus melihat suatu objek tanpa
persepsi umum yang ada dipikiran kita tentang objek tersebut dan bukandari
penilaian pertama (first look) tetapi kita harus lihat dalam (second look)
yaitu kita melihat lagi historis dari objek tersebut. Untuk menafsirkan historis
dari suatu objek inilah digunakannya Hermeunatika penafsiran yang bersifat
objektif seperti penelitian oleh orang-orang eksasta. Hasil dari Hermeneutika
itu sendiri kepada ilmu alam biasanya sebuah explaning, berbeda kepada ilmu
humoniora yang menghasilkan understanding. Menurut Gadamel Fusion Horizon
“meleburnya cakrawala”. Contoh, mempelajari agama Kristen bagi agama Islam itu
cukup mudah, karena memiliki sejarah yang sama.
Labels: Pena Perempuan