Belajar Mengingat Jasa Orang Lain

Holaaaaa, selamat datang kembali untuk jiwa-jiwa yang sudah banyak menghabiskan waktunya untuk sebuah perusahaan startup seperti diriku. Ku akui sangat sulit menyempatkan waktu untuk membaca atau menulis di kehidupan saat ini. Bener kata orang di twitter katanya bisa beli buku pake uang sendiri, tapi gabisa beli waktu untuk bacanya, buat apa semua ini. Hiks.
Mulai hari ini mencoba kembali untuk menyalakannya api supaya hangat di sekitaran jiwa ini. Semoga blog ini bisa menjadi awal mula corat-coret sederhana, walaupun mungkin enggak penting.

Hari ini gue mau nulis mengenai belajar mengingat jasa orang lain sepengalaman sendiri. Sampai hari ini, gue akui banyak banget pelajaran yang udah gue dapatkan dalam kehidupan di hutan belantara penuh polusi ini pasca lulus sejak tahun lalu. Salah satunya adalah kita harus belajar mengingat jasa orang lain, meski itu hanya doa yang dia kasih untuk kita. Doa itu tanpa bentuk tapi sangat berarti dalam sebuah perjuangan, apalagi yang nolongin kita secara langsung.
Banyak banget orang yang lupa akan jasa-jasa orang saat sedang sama-sama berjuang. Dulunya belum lulus, sekarang udah lulus ngata-ngatain orang yang belum lulus-lulus. Dulunya pengangguran, sekarang udah dapet kerja terus penasaran kenapa orang belum dapet kerjaan dan masih banyak banget contohnya dalam kehidupan sehari-hari yang gue temukan.

Sedih aja sih liat kejadian yang kaya gitu, ada beberapa di sekitaran ya emang seperti itu. Mungkin manusia suka melupakan bahwa dulu semua pernah berada di posisi yang sama. Tapi saat sudah pindah tempat, tiba-tiba amnesia. Mungkin lupa rasanya saat berjuang, di saat sudah menang. Padahal sebagai makhluk sosial di dunia ini, kita pasti enggak akan lepas dari interaksi sosial dengan orang-orang sekitar. Apalagi orang tua mah sudah pasti berjasa banget selama kita hidup di dunia ini, tapi semakin kita dewasa ada orang-orang juga yang mengisi hari-hari kita untuk berinteraksi sosial. Sungguh kita sebagai manusia harus banyak bersyukur apabila di kelilingi orang-orang yang mendukung kita lahir dan batin.

Kalo kata senior gue, ingat kita naik itu atas jasa orang lain, minimal doa yang ngangkat kita.

He-he-he sekian.